Archive for 2014

Pesan dan Kesan

Terimakasih kepada semuanya yang telah membimbing dan membantu saya dalam menjalankan prakerin di tempat ini (STARCOM),dan terima kasih juga buat mas esan ,mas bambang,mas santo yang telah sabar membimbing dan membantu saya sehingga saya mendapat pelajaran dan pengalaman baru disini STARCOM.
Kesan
Selama kami PKL disini kami merasa senang dan kami juga mendapatkan ilmu yang belum kami ketahui sebelumnya.
yang dapat saya rasakan mulai dari harus mengikuti perintah yang akan dikerjakan kapanpun itu,perasaan BOSAN yang teramat sangat saat harus mengerjakan pekerjaan harian  hal-hal yang sama setiap hari dan diruangan.
Pesan
saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pembimbing saya di STARCOM yang telah banyak memberikan Ilmu-lmu baru .yang tidak saya dapatkan disekolah, dan kepada ramah sehingga tercipta suasana yang nyaman selama saya melaksanakan PRAKERIN di STARCOM.

langkah langkah menginstal mikrotik dengan virtual box


LANGKAH LAHKAH MENGINSTALASI MIKROTIK DENGAN VIRTUAL BOX



1.pilih new pada orace VM virtual box

2.-beri nama pada Name and operating system
 
* -name : ulfa ulfi krisnawati
   -type : other
   -version : other/unknown
     kemudian klik next

3. Isi memory size dengan 64 MB
    kemudian klik next

 
4.pilih create a virtual hard drive now pada hard drive
   kemudian klik next

5. pilih VDI (virtualbox Disk image) pada Hard drive file type
    kemudian klik next 

6. pilih Dynamically allocated pada Storage on physical hard drive
     kemudian klik next

 
7.isi 1,00 GB pada File location and size
   kemudian klik create

  8. lalu pilih storage ganti dengan mikrotik
      kemudian klik ok

 
9. kemudian pilih network
     ganti apdater1 menjadi bridged adapter pada attached to
     lalu klik ok

10. ganti apdater2 dengan bridged adapter pada attached to
       kemudian klik ok

 
11. mulai menginstal klik star

 
12. pada menu instalasi agar lebih mudah pilih semua service yang disediakan                                             dengan menekan tombol 'a'

13. semua service akan terpilih setelah itu tekan tombol 'I' untuk instalasi …...

14. pada Do yo want to keep old configurasi pilih 'N'


15. kemudian pada pilihan format pilih 'Y'

16. setelah proses pengkopian file selesai kemudian proses instalasi                                                             membutuhkan    reboot ulang .keluar CD ISO MIKROTIK LALU TEKAN ENTER

 17. tampilan awal mikrotik
      user yang dipakai adalah user admin dengan password yang masih kosong [lalu enter]

18. setelah login tampilan awal
     [admin@mikrotik] > system identity edituntuk mengubah nama admin [lalu enter]


19.  kemudian ganti nama admin ulfi setelah itu tekan ctrl+o untuk save

20.lalu user print untuk mengecek

 21. user edit untuk mengubah nama mikrotik

22. ganti nama mikrotik ulfa save dengan menekan ctrl+o

23.kemudian sys reboot pilih y untuk menyimpan perubahan


24. masuk login dengan nama mikrotik yang sudah di ubah ulfa [lalu enter]

25.mengubah password
    [ulfa@ulfi] >password
    old-password  : [enter]
    new-password : ***** [ketikan password baru]
    confirm-new-password : *****

 26. kemudian sys reboot untuk menyimpan perubahan pilih y


27. masuk login ulfa beri password yang sudah di ganti



28. mengganti nama interface
      [ulfa@ulfi] >interface print


29.  [ulfa@ulfi] > interface set name =wan ether1 [lalu enter]
       [ulfa@ulfi] > interface set name =lan ether2 [lalu enter]
       melihat perubahan nama interface [ulfa@ulfi] > interface print [lalu enter]


30. seting IP address
      [ulfa@ulfi] > ip address add address =200.3.3.6/24 interface=wan [lalu enter]
      [ulfa@ulfi] > ip address add address =192.168.3.1/24 interface=lan [lalu enter]
      cek IP address [ulfa@ulfi] > ip sddress print [lalu enter]



31.seting IP gateway [ulfa@ulfi] > ip route add gateway =200.3.3.1 [lalu enter]
     cek IP gateway [ulfa@ulfi] > ip route print [lalu enter]
     lalu seting DNS [ulfa@ulfi] > ip dns set servers=8.8.8.8 allow-remote-requests=yes [lalu enter]



32.cek konfigurasi nat masquerade [ulfa@ulfi] > ip firewall nat print [lalu enter]
      seting NAT
      [ulfa@ulfi] > ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=wan [lalu enter]


33. kemudian cek dengan ping 8.8.8.8 untuk melihat hasil

  
34. mengaktifkan fiture web proxy
      ip proxy set enabled=yes port=3128 cache-administrator=ulfaulfi15@gmail.com [lalu enter]
      ip proxy print


35.membuat rule,yang berfungsi untuk membelokan traffic data
    ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-port=3128 [lalu enter]
36. ip firewall nat print


37. membuat daftar situs
      ip proxy access add dst-host=detik.com action=deny [lalu enter]

 
38.lalu star pilih control panel


39.kemudian pilih network and internet connection,untuk bisa conec ke internet

40. pilih network connection

41. kemudian pilih local area connection

42. pilih propeties

43.lalu pilih internet protocol (TCP/IP)

44. kemudian pilih use the following IP address
     isi IP address :192.168.3.2
          subnet mask :255.255.255.0
          gateway :192.168.3.1
      isi jugak DNS
           preferred DNS servers :8.8.8.8
           alternate DNS servers :8.8.4.4
  kemudian klik ok

45. tampilan awal windows xp ,tekan star+r
      ping 8.8.8.8 ,untuk mengecek internet connec

46.hasillnya akan reply,kemudian masuk internet melihat situs detik.com

47. situs detik.com


sejarah smk kh ghalib



SMK KH.GHALIB PRINGSEWU


·       Sejarah berdirinya sekolah SMK KH.Ghalib pringsewu
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kh.Ghalib Pringsewu didirikan pada tahun 1998 bertempat di JL. KH.GHALIB (Komplek Pesantren) Pringsewu Lampung, oleh Drs.Hi Wasiman, dan dirintis bersama sama dewan guru lainya yaitu Drs.Munasir, Sunaji , S.Pd, Hamdan,  S.Pd, Riyanto, Sutejo S.Kom dan pengurus yayasan SMK KH.GHALIB Pringsewu.

SMK KH.GHALIB diambil dari nama tokoh pejuang dari jaman penjajahan belanda yaitu KH.GHALIB dari pulau jawa.
SMK KH.GAHLIB baru berjalan kurang lebihnya 9 tahun , sebelum dijadikan SMK dulunya di pakai sebagai SPG (Sekolah Pendidikan Guru) yang berjalan kurang lebihnya 10 tahun.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) KH.GHALIB Pringsewu merupakan salah satu di antara 15 SMK se-Indonesia yang ditetapkan untuk dikembangkan menjadi sekolah rujukan atau percontohan.

Dalam rangka pengembangan SMK KH.GHALIB mendapatkan bantuan sebesar 4 miliar dari IBD (Islamic Development Bank) yang berpusat di Arab Saudi.
Bantuan yang diberikan berupa :
ü bangunan gedung Otomtif berstandar nasional
ü Laboraturium Komputer Pentium IV dengan system jaringan
ü Ruang kantor dan peralatan perpustakaan dan lain lainnya

pembelajaran aktif



Pembelajaran Aktif merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dipandang sesuai dengan tuntutan pembelajaran mutakhir. Oleh karena itu, setiap sekolah seyogyanya dapat mengimplementasikan dan mengembangkan pembelajaran aktif ini dengan sebaik mungkin. Dengan merujuk pada gagasan dari Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah indikator atau ciri-ciri sekolah yang telah melaksanakan proses pembelajaran aktif ditinjau dari aspek: (a) ekspektasi sekolah, kreativitas, dan inovasi; (b) sumber daya manusia; (c) lingkungan, fasilitas, dan sumber belajar; dan (d) proses belajar-mengajar dan penilaian.


A. EKSPEKTASI SEKOLAH, KREATIVITAS, DAN INOVASI

Prestasi belajar peserta didik lebih ditekankan pada ”menghasilkan” daripada ”memahami”.
Sekolah menyelenggarakan ajang ‘kompetisi’ yang mendidik dan sehat.
Sekolah ramah lingkungan (misalnya; ada tanaman atau pohon, po bunga, tempat sampah)
Lebih baik lagi jika terdapat produk/karya peserta didik yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis/kapital untuk dijual.
Lebih baik jika ada pameran karya peserta didik dalam kurun waktu tertentu, misalnya sekali dalam satu tahun.
Karya peserta didik lebih dominan daripada pemasangan beragam atribut sekolah.
Kehidupan sekolah terasa lebih ramai, ceria, dan riang.
Sekolah rapi, bersih, dan teratur.
Komunitas sekolah santun, disiplin, dan ramah.
Animo masuk ke sekolah itu makin meningkat.
Sekolah menerapkan seleksi khusus untuk menerima peserta didik baru.
Ada forum penyaluran keluhan peserta didik.
Iklim sekolah lebih demokratis.
Diselenggarakan lomba-lomba antarkelas secara berkala dan di tingkat pendidikan menengah ada lomba karya ilmiah peserta didik.
Ada program kunjungan ke sumber belajar di masyarakat.
Kegiatan belajar pada silabus dan RPP menekankan keterlibatan peserta didik secara aktif.
Peserta didik mengetahui dan dapat menjelaskan tentang lingkungan sekolah (misalnya, nama guru, nama kepala sekolah, dan hal-hal umum di sekolah itu).
Ada program pelatihan internal guru (inhouse training) secara rutin.
Ada forum diskusi atau musyawarah antara kepala sekolah dan guru maupun tenaga kependidikan lainnya secara rutin.
Ada program tukar pendapat, diskusi atau musyawarah dengan mitra dari berbagai pihak yang terkait (stakeholders).

B. SUMBER DAYA MANUSIA

Kepala sekolah peduli dan menyediakan waktu untuk menerima keluhan dan saran dari peserta didik maupun guru.
Kepala sekolah terbuka dalam manajemen, terutama manajemen keuangan kepada guru dan orang tua/komite sekolah.
Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar.
Guru mengenal baik nama-nama peserta didik.
Guru terbuka kepada peserta didik dalam hal penilaian.
Sikap guru ramah dan murah senyum kepada peserta didik, dan tidak ada kekerasan fisik dan verbal kepada peserta didik.
Guru selalu berusaha mencari gagasan baru dalam mengelola kelas dan mengembangkan kegiatan belajar.
Guru menunjukkan sikap kasih sayang kepada peserta didik.
Peserta didik banyak melakukan observasi di lingkungan sekitar dan terkadang belajar di luar kelas.
Peserta didik berani bertanya kepada guru.
Peserta didik berani dalam mengemukakan pendapat.
Peserta didik tidak takut berkomunikasi dengan guru.
Para peserta didik bekerja sama tanpa memandang perbedaan suku, ras, golongan, dan agama.
Peserta didik tidak takut kepada kepala sekolah.
Peserta didik senang membaca di perpustakaan dan ada perilaku cenderung berebut ingin membaca buku bila datang mobil perpustakaan keliling.
Potensi peserta didik lebih tergali serta minat dan bakat peserta didik lebih mudah terdeteksi.
Ekspresi peserta didik tampak senang dalam proses belajar.
Peserta didik sering mengemukakan gagasan dalam proses belajar.
Perhatian peserta didik tidak mudah teralihkan kepada orang/tamu yang datang ke sekolah.

C. LINGKUNGAN, FASILITAS, DAN SUMBER BELAJAR

Sumber belajar di lingkungan sekolah dimanfaatkan peserta didik untuk belajar.
Terdapat majalah dinding yang dikelola peserta didik yang secara berkala diganti dengan karya peserta didik yang baru.
Di ruang kepala sekolah dan guru terdapat pajangan hasil karya peserta didik.
Tidak ada alat peraga praktik yang ditumpuk di ruang kepala sekolah atau ruang lainnya hingga berdebu.
Buku-buku tidak ditumpuk di ruang kepala sekolah atau di ruang lain.
Frekuensi kunjungan peserta didik ke ruang perpustakaan sekolah untuk membaca/meminjam buku cukup tinggi.
Di setiap kelas ada pajangan hasil karya peserta didik yang baru.
Ada sarana belajar yang bervariasi.
Digunakan beragam sumber belajar.

D. PROSES BELAJAR-MENGAJAR DAN PENILAIAN

Pada taraf tertentu diterapkan pendekatan integrasi dalam kegiatan belajar antarmata pelajaran yang relevan.
Tampak ada kerja sama antarguru untuk kepentingan proses belajar mengajar.
Dalam menilai kemajuan hasil belajar guru menggunakan beragam cara sesuai dengan indikator kompetensi. Bila tuntutan indikator melakukan suatu unjuk kerja, yang dinilai adalah unjuk kerja. Bila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, yang digunakan adalah alat penilaian tertulis. Bila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, tugas (proyek) itulah yang dinilai. Bila tuntutan indikator menghasilkan suatu produk 3 dimensi, baik proses pembuatan maupun kualitas, yang dinilai adalah proses pembuatan atau pun produk yang dihasilkan.
Tidak ada ulangan umum bersama, baik pada tataran sekolah maupun wilayah, pada tengah semester dan / atau akhir semester, karena guru bersangkutan telah mengenali kondisi peserta didik melalui diagnosis dan telah melakukan perbaikan atau pengayaan berdasarkan hasil diagnosis kondisi peserta didik.
Model rapor memberi ruang untuk mengungkapkan secara deskriptif kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik dan yang belum, sehingga dapat diketahui apa yang dibutuhkan peserta didik.
Guru melakukan penilaian ketika proses belajar-mengajar berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sekaligus sebagai alat diagnosis untuk menentukan apakah peserta didik perlu melakukan perbaikan atau pengayaan.
Menggunakan penilaian acuan kriteria, di mana pencapaian kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan kemampuan peserta didik yang lain, melainkan dibandingkan dengan pencapaian kompetensi dirinya sendiri, sebelum dan sesudah belajar.
Penentuan kriteria ketuntasan belajar diserahkan kepada guru yang bersangkutan untuk mengontrol pencapaian kompetensi tertentu peserta didik. Dengan demikian, sedini mungkin guru dapat mengetahui kelemahan dan keberhasilan peserta dalam kompetensi tertentu.

- Copyright © prakerin - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -